Monday, September 20, 2010

Market Review & Outlook 21 September 2010

JCI fell on banking. Pada perdagangan kemarin JCI terkoreksi -0.4% ke level 3,370 yang sebagian besar dipicu oleh saham saham perbankan. Rencana Bank Indonesia memberlakukan GWM sebesar 8%, dari sebelumnya 5%, serta aturan perbankan untuk mengumumkan prime-lending rate mereka mulai bulan November mendatang menjadi katalis negatif bagi bursa saham. Para pelaku perbankan khawatir aturan baru ini akan menekan net interest margin mereka serta mengurangi likuiditas di pasar. Saham BBRI terkoreksi -1.9% ke level 10,200 & saham BNII turun -1.6% ke level 310.

Namun meski sektor perbankan terkoreksi pada perdagangan kemarin, tidak demikian dengan sektor pertambangan & perkebunan. Kenaikan harga batubara Newcastle ke level $97.07/mton, atau naik +4.5% dalam seminggu, membuat harga saham BUMI naik +4.4% ke level 2,025 & saham BYAN naik +2.1% ke 9,650.

Sektor perkebunan juga mengalami kenaikan terkait rebound nya harga CPO untuk penyerahan bulan December di pasar Malaysia yang naik +4% ke level 2,733 ringgit a metric ton. Harga saham LSIP naik +1.5% ke level 10,000.

Induk perusahaan LSIP, yaitu INDF juga naik +4.9% ke level 5,350 terkait rencana IPO anak perusahaan ICBP Indofood.

Most global stocks rose on earnings. Dari bursa global, hampir sebagian besar mengalami kenaikan mulai dari Asia, Eropa & Amerika. Dimulai dari Asia, Hang Seng naik tipis +0.03% ke level 21,977 sementara Nikkei tutup terkait hari libur Respect for the Aged Day. Harga saham BYD Co., yang sebagian dimiliki investor Warren Buffett, naik +5.7% setelah Morgan Stanley melakukan up-grade atas saham tersebut menjadi "overweight".

Dari Eropa, membaiknya ekspektasi investor bahwa perekonomian benua biru tersebut dapat terhindar dari resesi membuat sejumlah bursa saham ditutup menguat setelah terkoreksi dalam 4 hari terakhir. Indeks FTSE naik +1.71% ke level 5,602 sementara indeks Dax naik +1.37% ke level 6,294. 

Kinerja Lennar Corp, yang merupakan pengembang perumahan terbesar ketiga di Amerika, yang mengalahkan ekpekstasi analis serta rencana takeover IBM Corp. senilai $1.7 milliar mendongkrak indeks S&P 500 ke level tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Pada perdagangan kemarin S&P 500 naik +1.5% ke level 1,142 sementara DJIA naik +1.4% ke level 10,753 & Nasdaq naik +1.7% ke level 2,355.

Investor tampaknya lebih memperhatikan data corporate actions pada perdagangan kemarin. Hal ini tercermin dari kenaikan pasar saham Amerika meski data ekonomi dari The National Association of Home Builders index untuk bulan September stagnan di level 13 poin index.

JCI still on an up trend. Untuk perdagangan hari ini kami masih melihat peluang JCI untuk melanjutkan rally meski dalam short-term terbuka kemungkinan profit taking. Berdasarkan daily chart terlihat moving averages masih memberikan sinyal up-trend, meski stochastic sudah berada pada area overbought serta MACD histogram mulai turun (kedua hal ini memberi sinyal aksi profit taking). Untuk hari ini kami perkirakan JCI akan berada pada kisaran 3,350-3,395. Support II berada pada level 3,320 & resistance II pada 3,415.

Tonight on the Fed & housing data. Malam ini investor akan menantikan hasil pertemuan FOMC dimana diperkirakan the Fed masih akan mempertahankan tingkat bunga pada level 0.25%. Dari data perumahan, pasar akan menantikan data Housing Starts & Building Permits. Housing Starts di bulan Agustus diperkirakan akan naik +0.7% mom (prior +1.7%) & Building Permits naik +0.2% mom (prior -3.1%).

Stocks idea. Untuk trading hari ini kami rekomendasikan Buy untuk saham GZCO & INKP, serta Sell untuk GGRM & PTBA.

DISCLAIMER ON.

No comments: