Thursday, September 30, 2010

Buy on October, Sell on July

Introduction. Di pasar saham Amerika terdapat kepercayaan untuk melakukan pembelian saham di bulan November dan melakukan penjualan saham di bulan May, atau yang lebih terkenal dengan istilah "Buy on November, Sell on May". Hal ini didasarkan data riset bahwa return pasar saham Amerika biasanya membukukan pertumbuhan terbesar di bulan November hingga April tahun berikutnya.

Untuk melihat apakah asumsi tersebut berlaku juga di pasar saham Indonesia saya melakukan penelitian sederhana dengan metodologi sebagai berikut :
  1. Menghitung return bulanan dari January hingga December untuk melihat kinerja pasar saham Indonesia tiap bulannya.
  2. menghitung return rata rata bulanan dari tahun 2000 hingga 2009 dimana sumber data sekunder saya peroleh dari Bloomberg.
  3. Menghitung standard deviasi bulanan untuk menentukan volatilitas bulanan dari January hingga December.
  4. Menciptakan Win/Loss Index bulanan untuk memberi gambaran probabilitas keuntungan/kerugian bulanan bagi investor dan trader.

Dari hasil perhitungan tersebut saya mencoba untuk melihat apakah ada perbedaan strategy antara investor dan trader terkait kinerja pasar saham Indonesia secara bulanan. Asumsi yang saya gunakan adalah :
  • Bagi investor, strategy yang saya sarankan adalah melakukan pembelian saham saat pasar mengalami oversold dan melakukan penjualan saham saat pasar mengalami overbought (buy on weakness, sell on strenght).
  • Bagi trader, strategy yang saya sarankan adalah melakukan trading pada saat kinerja pasar saham mengalami volatilitas cukup besar.
  • Bagi investor dan trader, saya sarankan untuk melihat Win/Loss Ratio Index untuk mendapatkan gambaran probabilitas keuntungan/kerugian. Win/Loss Ratio Index di atas 1 point index berarti probabilitas investor/trader untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Sedangkan jika Win/Loss Ratio Index dibawah 1 point index maka probabilitas investor/trader untuk mengalami kerugian lebih besar.


Monthly Average Return. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menghitung rata rata return bulanan pasar saham saham Indonesia, dimana saya menggunakan JCI sebagai proxy, untuk melihat kinerja harga saham bulanan per tahun. Data yang saya gunakan adalah mulai dari tahun 2000 hingga 2009, dimana saya menggunakan sumber data sekunder dari Bloomberg.

Berikut hasil perhitungan rata rata return bulanan JCI dari tahun 2000-2009 :


Dari gambar diatas dapat dilihat kinerja saham terbaik ada pada bulan December dimana pada bulan tersebut, dari tahun 2000 hingga 2009, JCI mampu membukukan keuntungan rata rata sebesar +5.1%, yang diikuti oleh bulan April +4.5% dan bulan November +3.7%.

Sementara itu kinerja saham terburuk ada pada bulan October dimana pada bulan tersebut mengalami kerugian rata rata sebesar -3.0%, yang diikuti oleh bulan August -2.5% dan bulan February -0.3%.

Data tersebut diatas memberikan indikasi pasar saham Indonesia mengalami oversold pada bulan October dan mengalami overbought sekitar pertengahan tahun, menjelang akhir bulan July.

Oleh sebab itu saya merekomendasikan bagi para investor untuk melakukan pembelian saham pada bulan October, saat pasar saham mengalami oversold, dan melakukan penjualan saham pada bulan July, saat pasar saham mengalami overbought. Strategy ini biasa dikenal dengan istilah "buy on weakness and sell on strength".


Monthly Average Range. Langkah kedua yang saya lakukan adalah menghitung volatilitas return JCI dengan menggunakan asumsi 2 standard deviasi, sehingga tingkat ketepatan perhitungan volatilitas mencapai 95%.

Berikut hasil perhitungan volatilitas return per bulan JCI dari tahun 2000 hingga 2009 :


Dari grafik di atas dapat dilihat tingkat volatilitas return bulanan tertinggi ada pada bulan October, dimana rata rata return pada bulan tersebut berada dalam rentang -26.8% hingga +20.8%. Selain itu, volatilitas return terbesar lainnya ada pada bulan April (-15.9% sd +24.8%), bulan May (-16.3% sd +20.4%) dan bulan September (-19.0% sd +19.7%).

Sementara itu, volatilitas return bulanan terendah ada pada bulan February dimana rata rata return pada bulan tesebut ada pada kisaran -7.9% hingga +7.3%, dan pada bulan December (-3.6% sd +13.7%).

Oleh sebab itu, saya merekomendasikan bagi para trader saat terbaik untuk melakukan trading adalah pada bulan April, May, September dan October dimana pada bulan bulan tersebut tingkat volatilitas return JCI berada pada rentang terbesar. Semakin besar rentang return pasar saham saya lihat sebagai peluang terbaik untuk melakukan trading jangka pendek dan menengah.


Win/Loss Ratio Index. Langkah ketiga yang saya lakukan adalah membuat Win/Loss Ratio Index (W/L RI) untuk memberikan gambaran probabilitas kemungkinan seorang investor atau trader membukukan keuntungan atau mengalami kerugian per bulannya.

Kemungkinan seorang investor/trader membukukan keuntungan digambarkan saat W/L RI lebih besar dari 1 point index. Dan sebaliknya, jika W/L RI lebih kecil dari 1 point index ini berarti seorang investor/trader kemungkinan mengalami kerugian.

Berikut hasil perhitungan W/L RI per bulan JCI dari tahun 2000 hingga 2009 :


Dari grafik di atas dapat dilihat W/L RI tertinggi ada pada bulan December dimana W/L RI mencapai level +3.84 point index. Berikutnya bulan November memiliki W/L RI tertinggi kedua sebesar +2.24 point index.

Sementara itu, bulan February, August dan October mencatatkan W/L RI dibawah 1 point index dimana pada bulan February W/L RI berada pada level +0.93 point index, August +0.62 dan October +0.78.

Hal ini dapat diartikan probabilitas membukukan keuntungan terbesar ada pada bulan November dan December, sementara probabilitas mengalami kerugian terbesar ada pada bulan February, August dan October.

Oleh sebab itu, rekomendasi bagi para investor/trader adalah kemungkinan mereka membukukan keuntungan lebih besar ada pada bulan November dan December. Sedangkan resiko mengalami kerugian saat melakukan investasi atau trading di pasar saham lebih besar ada pada bulan February, August dan October.


Kesimpulan. Dari hasil analisa di atas saya memberikan rekomendasi sebagai berikut :
  • Bagi para investor, untuk melakukan pembelian saham pada bulan October saat pasar mengalami oversold serta melakukan penjualan saham pada bulan July saat pasar mengalami overbought.
  • Bagi para trader, saat tebaik untuk melakukan trading saham ada pada bulan April, May, September dan October saat volatilitas return saham sangat besar.
  • Bagi para investor dan trader, probabilitas memperoleh keuntungan ada pada bulan November dan December, sedangkan probabilitas mengalami kerugian ada pada bulan February, August dan October.
Selamat berinvestasi.


Disclosure : This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

No comments: