Wednesday, October 6, 2010

Global Commodities : 3Q Perspective

Global commodities performance.

  • Selama 3Q10 harga timah di pasar London mencatatkan kenaikan +43%, outperformed dibanding harga komoditas lainnya.
  • Selama 3Q10 harga batubara Eropa mengalami koreksi -1.1%, underperformed dibanding harga komoditas lainnya.

  • Selama 9M10 harga timah di pasar Londong mencatatkan kenaikan +39%, outperformed dibanding harga komoditas lainnya.
  • Selama 9M10 harga minyak bumi mengalami koreksi -1.9%, underperformed dibanding harga komoditas lainnya.


Batubara.

  • Rata rata harga batubara Eropa selama 3Q10 naik +36% ke level $98.08/mton.
  • Rata rata harga batubara Eropa selama 9M10 naik +15% ke level $96.03/mton.
  • Kami proyeksikan harga rata rata batubara Eropa 2010 mencapai $90/mton, naik +25% dibanding 2009

  • Selama periode 9M10 saham BYAN outperformed peers & IHSG dengan mencatatkan kenaikan +99%.
  • Saham BUMI underperformed peers & IHSG dengan mengalami penurunan -12%.


Oil & Gas.

  • Rata rata harga minyak bumi selama 3Q10 naik +11% ke level $76.09/barrel.
  • Rata rata harga minyak bumi selama 9M10 naik +35% ke level $77.58/barrel.
  • Kami proyeksikan harga rata rata minyak bumi 2010 mencapai $87/barrel, naik +24% dibanding 2009.

  • Selama periode 9M10 saham MEDC outperformed peers dengan mencatatkan kenaikan +36%.
  • Saham ENRG underperformed peers & IHSG dengan mengalami penurunan -41%.


Metals.

  • Rata rata harga emas selama 3Q10 naik +27% ke level $1,227/troy ounce.
  • Rata rata harga emas selama 9M10 naik +26% ke level $1,178/troy ounce.
  • Kami proyeksikan harga rata rata emas 2010 mencapai $1,240/troy ounce, naik +27% dibanding 2009.

  • Rata rata harga nickel di pasar London selama 3Q10 naik +21% ke level $21,225/mton.
  • Rata rata harga nickel di pasar London selama 9M10 naik +54% ke level $21,217/mton.
  • Kami proyeksikan harga rata rata nickel 2010 mencapai $20,255/mton, naik +37% dibanding 2009.

  • Rata rata harga timah di pasar London selama 3Q10 naik +41% ke level $20,541/mton.
  • Rata rata harga timah di pasar London selama 9M10 naik +41% ke level $18,546/mton.
  • Kami proyeksikan harga rata rata timah 2010 mencapai $19,285/mton, naik +41% dibanding 2009.

  • Selama periode 9M10 saham TINS outperformed peers & IHSG dengan mencatatkan kenaikan +58%.
  • Saham ANTM underperformed peers & IHSG dengan kenaikan hanya sebesar +8%.


Crude Palm Oil.

  • Rata rata harga CPO di pasar Rotterdam selama 3Q10 naik +29% ke level $874/ton.
  • Rata rata harga CPO di pasar Rotterdam selama 9M10 naik +25% ke level $831/ton.
  • Kami proyeksikan harga rata rata CPO Rotterdam 2010 mencapai $870/ton, naik +27% dibanding 2009.

  • Selama periode 9M10 saham GZCO outperformed peers & IHSG dengan mencatatkan kenaikan +59%.
  • Saham UNSP underperformed peers & IHSG dengan membukukan penurunan -41%.

Disclosure : I hold none of the stocks mentioned above by the time this article is published. This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Tuesday, October 5, 2010

Market Review & Outlook 06 October 2010

JCI rose on rates. Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan BI Rate pada level 6.5% pada Rapat Dewan Gubernur BI kemarin menjadi katalis positif bagi JCI. Dipertahankannya BI Rate pada level 6.5% untuk yang ke 14 kalinya membuat JCI naik +0.6% ke level 3,591.

Saham BBNI pada perdagangan kemarin naik +2% ke level 3,775 terkait rencana bank pelat merah itu memberikan pinjaman senilai Rp 600 miliar kepada TNI dan kepolisian. Pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk peremajaan persenjataan. Saham WIKA naik +5.6% ke level 750 setelah manajemen menyatakan pada 9M10 net income WIKA dapat mencapai Rp 250 miliar. Sementara itu saham UNTR anjlok -2.4% ke level 20,700 akibat penundaan akuisisi tambang batubara hingga tahun depan. Penundaan ini disebabkan ketidak cocokan harga.

Global shares rose on rates. Selain Indonesia, pasar saham Asia juga mengalami kenaikan terkait langkah Jepang & Australia terkait tingkat bunga. Bank of Japan menurunkan tingkat bunga mereka hingga ke level 0.1% sementara Reserve Bank of Australia mempertahankan overnight cash rate target pada level 4.5%.

Nikkei loncat +1.47% ke level 9,518 dan Hang Seng naik tipis +0.09% ke level 22,639. Sementara itu the MSCI Asia Pacific Index naik +0.2% ke level 127.

Dari Eropa, pasar saham juga mengalami kenaikan meski sejumlah data ekonomi yang keluar memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi Eropa mulai melambat. The Stoxx Europe 600 Index naik +1.3% ke level 261, FTSE 100 naik +1.44% ke level 5,635 dan Xetra DAX naik +1.33% ke level 6,215.

Sejumlah data ekonomi Eropa yang di rilis kemarin adalah :
  • Euro-area Purchasing Manager Index di bulan September turun ke level 54.1 dari sebelumnya 56.2.
  • Retail Sales turun -0.4% di bulan Agustus.
  • Euro-area Service Index jatuh ke level 54.1 di bulan September dari sebelumnya 55.9.
  • Euro-area Manufacturing Index turun 53.7 dari 55.1.
  • Service Index Jerman juga turun ke level 54.9 dari 57.2.
  • Moody's Investors berencana menurunkan rating Irlandia sebanyak satu level dari saat ini Aa2. Langkah ini mengikuti penurunan rating yang telah dilakukan Standard & Poor's serta Fitch.
  • Satu satunya data positif adalah Service Index Inggris di bulan September naik ke level 52.8 dari sebelumnya 51.3.
Penurunan suku bunga oleh Jepang serta naiknya ISM Non-Manufacturing Index mendongkrak indeks DJIA naik +1.8% ke level 10,944, Nasdaq naik +2.36% ke 2,399 dan S&P 500 +2.09% ke level 1,160.

The ISM Non-Manufacturing Index pada bulan September naik ke level 53.2 dari sebelumnya 51.5. Pasar menganggapi cukup positif data ini mengingat service industry menguasai 90% perekonomian Amerika. Dalam laporan terpisah, Standard & Poor's dalam S&P Outlook yang dirilis kemarin memproyeksikan laba bersih perusahaan yang tercatat dalam indeks S&P 500 akan naik sebesar +30% yoy pada 3Q10 ini.

JCI today. Optimisme pasar global saya perkirakan masih akan berdampak positif bagi pergerakan JCI hari ini. Trading range saya perkirakan ada pada level 3,565-3,605. Support II pada level 3,540, support III 3,525. Sementara itu resistance II saya perkirakan pada level 3,620 & resistance III 3,645.

Stocks idea. Untuk trading hari ini sejumlah saham yang saya rekomendasikan Buy adalah BBNI, CTRA, CTRS, WIKA. Sedangkan saham yang saya rekomendasikan Sell adalah BNBR, BLTA.

Disclosure : I hold none of the stocks mentioned above at this moment. This article is my personal view & it might be different from my personal view.
DISCLAIMER ON.

Monday, October 4, 2010

Market Review & Outlook 05 October 2010

JCI hit another record high. Pada perdagangan kemarin, khususnya sesi I IHSG kembali mencetak record tertinggi sepanjang searah dengan menyentuh level 3,594. Namun demikian memasuki sesi II mulai terjadi aksi profit taking sehingga iHSG akhirnya ditutup pada level 3,569 atau naik +0.63%.

Sektor konstruksi mencatatkan kenaikan tertinggi +1.81% yang diikuti sektor perdagangan +1.65% & sektor infrastruktur +1.26%. Sementara itu sektor perkebunan terkoreksi -1.36% yang diikuti sektor pertambangan -0.70%. Sejumlah 108 saham naik, 108 saham turun & 69 saham ditutup tidak bergerak.

Terkoreksinya harga CPO Malaysia sebesar -2.9% ke level 2,653 ringgit membuat saham AALI turun -1.4% ke level 20,900. Saham BMRI naik +2.2% ke level 7,000 terkait rencana perseroan menambah jumlah right offerings. Saham DUTI loncat +17% ke level 2,100 terkait rencana BSE mengakuisisi 85.31% saham DUTI; saham BSDE sendiri kemarin naik +5.1% ke level 1,030.

Global shares mixed. Pasar saham Hong Kong pada perdagangan kemarin naik +1.2% terkait naiknya China's Purchasing Manager Index di bulan September ke level 61.7 dari sebelumnya 60.1 di bulan Agustus. Indeks Hang Seng naik +1.2%. Namun demikian Nikkei tekoreksi -0.3% terkait kekhawatiran investor atas kebutuhan modal tambahan bagi sejumlah bank di Jepang.

Dari Amerika, indeks DJIA, S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi terkait turunnya Factory Orders dan downgrade atas sejumlah perusahaan. DJIA terkoreksi -0.72% ke level 10,751, Nasdaq anjlok -1.11% ke level 2,344 dan S&P 500 turun -0.80% ke level 1,137.

Factory Orders untuk bulan Agustus turun -0.5% dimana angka ini lebih rendah dari harapan investor (cons. -0.4%, prior +0.1%). Data lainnya yang keluar adalah Pending Home Sales yang pada bulan Agustus mengalami kenaikan +4.3% mom (cons. +2.5%, prior +5.2%). Namun demikian jika melihat year on year, Pending Homes Sales di bulan Agustus masih mengalami koreksi -18.4% yoy.

Katalis negatif lainnya adalah downgrade yang dilakukan Goldman Sachs terhadap Microsoft & Macy's serta Deutsche Bank terhadap Alcoa.

JCI today. Untuk hari ini saya perkirakan kemungkinan aksi profit taking. Trading range untuk JCI ada pada level 3,545-3,595. Support II pada level 3,525, support III 3,500, resistance II 3,616 & resistance III 3,640.

Stock ideas. Untuk trading hari ini ide perdagangan adalah sbb :
Buy : ADHI, BBKP, BJBR, BBRI, INKP, INTP, INDF, UNVR, UNTR
Sell : ELTY.

Disclosure : I hold none of the stocks mentioned above at this moment. This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Sunday, October 3, 2010

Market Review & Outlook 03 October 2010

JCI rose +4.42% in a week. Selama sepekan kemarin JCI kembali mencatatkan kenaikan, dimana pada perdagangan minggu lalu JCI naik +4.42% ke level 3,547. Sejumlah data yang menjadi katalis positif bagi JCI terutama adalah rendahnya inflasi bulan September yang hanya sebesar +0.44% mom (cons. 0.58%, prior +0.76%) atau +5.80% yoy (cons. +5.94%, prior +6.44%). Dengan rendahnya inflasi bulan September ini maka secara year on year tingkat inflasi masih dibawah target Bank Indonesia sebesar 4-6%.

Selain itu trade balance di bulan Agustus berhasil mencatatkan surplus sebesar $1,485 juta, jauh lebih baik dibanding defisit di bulan July sebesar $129 juta. Dan terakhir Consumer Confidence di bulan September naik ke level 107.6 dari sebelumnya 104.

Most global shares fell on Europe's economy. Pada perdagangan minggu lalu hampir semua bursa saham global mengalami koreksi terkait pesimisme pasar atas masalah krisis anggaran di Eropa yang dikhawatirkan akan melemahkan pemulihan ekonomi Eropa.

Indeks Nikkei terkoreksi tipis -0.71% ke level 9,404 sementara Hang Seng naik +1.08% ke level 22,358. Kenaikan Hang Seng ini terkait dengan data ekonomi China dimana Purchasing Manager Index China di bulan September naik ke level 53.8 dari sebelumnya di level 51.7. Selain itu pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao bahwa pemerintah China akan meningkatkan permintaan dalam negeri guna mendukung pertumbuhan ekonomi China menjadi katalis positif bagi market. Selama ini, pertumbuhan ekonomi China lebih didukung oleh ekspor dimana tingginya ekspor ini dicurigai oleh sejumlah negara maju akibat tingkat mata uang China yang sengaja dibuat lemah.

Dari Eropa, index FTSE terkoreksi -0.11% ke level 5,592 dan DAX anjlok -1.38%. Kekhawatiran atas masalah defisit anggaran, take over pemerintah Irlandia atas Allied Irish Banks, serta turunnya Manufacturing Index Eropa menjadi katalis negatif bagi pasar.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Markit Economics, manufacturing index Eropa pada bulan September turun ke level 53.7 dari sebelumnya 55.1. Selain itu, jobless rate bulan Agustus mencapai 10.1%, atau tertinggi sejak bulan Juni 1998.

Pesimisme pasar Eropa terbawa ke Amerika dimana DJIA turun -0.29% ke level 10,829, S&P 500 terkoreksi -0.17% ke 1,146 & Nasdaq anjlok -0.46% ke level 2,370.

Sejumlah data ekonomi yang keluar memberikan gambaran mix bagi ekonomi Amerika. Data positif antara lain GDP 2Q tumbuh +1.7% (cons. +1.6%, prior +1.6%), Chicago PMI naik ke level 60.4 pada bulan September (cons. 55.5, prior 56.7), Personal Income Agustus naik +0.5% (cons. +0.3%, prior +0.2%) dan Personal Spending tumbuh +0.4% (cons. +0.3%, prior +0.4%).

Sementara itu sejumlah data negatif antara lain Consumer Confidence di bulan September anjlok ke level 48.5 (cons. 52.1, prior 53.5) dan ISM Manufacturing turun ke level 54.4 (cons. 54.5, prior 56.3).

Data data ekonomi Amerika yang akan keluar pada minggu ini adalah Factory Orders bulan Agustus yang diperkirakan turun -0.4% (prior +0.1%), Pending Home Sales naik +2.8% mom (prior +5.2%), ISM Non-Manufacturing Index September naik tipis ke level 52.0 (prior 51.5) dan Unemployement Rate yang diperkirakan pada bulan September akan naik ke level 9.7% dari Agustus 9.6%.

Untuk minggu ini kami proyeksikan pergerakan indeks dunia :
  • DJIA pada kisaran 10,790-10,860
  • S&P 500 pada kisaran 1,140-1,150
  • Nasdaq 2,365-2,375
  • FTSE 5,565-5,605
  • DAX 6,190-6,255
  • Nikkei 9,315-9,550
  • Hang Seng 22,185-22,455.

Commodities gained. Naiknya China's Purchasing Manager Index menjadi katalis positif bagi pergerakan komodities, terutama energy dan metal, pada perdagangan minggu lalu.

Harga minyak dunia naik +8.86% ke level $81.58/barrel, batubara Eropa naik +0.81% ke $99.72/mton, emas naik +1.85% ke $1,319/troy ounce, nickel naik +4.01% ke $23,849/mton, timah naik +5.55% ke $24,907/mton dan CPO Rotterdam tidak bergerak pada level $930/ton.

Untuk minggu ini kami perkirakan trading range untuk beberapa harga komoditas :
  • Minyak mentah : $78.00-83.40/barrel
  • Batubara Eropa : $99.20-100.05/mton
  • Emas : $1,300-1,325/troy ounce
  • Nickel : $23,360-24,095/mton
  • Timah : $24,070-25,325/mton
  • CPO Rotterdam : $920-940/mton
JCI this week. Untuk minggu ini kami proyeksikan JCI akan bergerak pada kisaran 3,495-3,573. Support II ada pada level 3,440, support III 3,415, resistance II 3,600 dan resistance III 3,650.

Minggu ini pasar akan menunggu langkah Bank Indonesia pada RDG 5 October mendatang. Diperkirakan BI masih akan menahan BI Rate pada level 6.50%. Selain itu, cadangan devisa Indonesia pada bulan September diproyeksikan akan mencapai level $81.32 miliar.

Stocks idea. Untuk perdagangan hari ini beberapa saham yang menjadi ide untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut :
  • Buy : ANTM, BRAU, GJTL, TLKM
  • Sell : RALS
Disclosure : I hold none of the stocks mentioned above at this moment. This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Weekly Global Indices & Commodities Performance : 27 Sep - 1 Oct 2010

  • Selama sepekan kemarin JCI naik +4.42% ke level 3,547.
  • Bursa global hampir semua terkoreksi dalam selama perdagangan seminggu lalu dimana DJIA turun -0.29%, FTSE turun -0.11% dan Nikkei terkoreksi -0.71%. Hanya Hang Seng yang membukukan kenaikan +1.08%.
  • Dari komoditas, harga minyak mentah naik +8.86% ke level 81.58/barrel yang diikuti kenaikan harga batubara +0.81%. Nickel naik +4.01%, timah +5.55% dan CPO tidak bergerak.
  • Untuk minggu ini kami proyeksikan JCI akan bergerak dalam kisaran 3,495-3,573.
  • Harga minyak bumi pada kisaran $78-83.40/barrel dan harga emas pada kisaran $1,300-1,325/troy ounce.
Berikut tabel lengkap pergerakan indeks saham serta komoditas dunia dalam perdagangan seminggu terakhir :


Disclosure : This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Thursday, September 30, 2010

Buy on October, Sell on July

Introduction. Di pasar saham Amerika terdapat kepercayaan untuk melakukan pembelian saham di bulan November dan melakukan penjualan saham di bulan May, atau yang lebih terkenal dengan istilah "Buy on November, Sell on May". Hal ini didasarkan data riset bahwa return pasar saham Amerika biasanya membukukan pertumbuhan terbesar di bulan November hingga April tahun berikutnya.

Untuk melihat apakah asumsi tersebut berlaku juga di pasar saham Indonesia saya melakukan penelitian sederhana dengan metodologi sebagai berikut :
  1. Menghitung return bulanan dari January hingga December untuk melihat kinerja pasar saham Indonesia tiap bulannya.
  2. menghitung return rata rata bulanan dari tahun 2000 hingga 2009 dimana sumber data sekunder saya peroleh dari Bloomberg.
  3. Menghitung standard deviasi bulanan untuk menentukan volatilitas bulanan dari January hingga December.
  4. Menciptakan Win/Loss Index bulanan untuk memberi gambaran probabilitas keuntungan/kerugian bulanan bagi investor dan trader.

Dari hasil perhitungan tersebut saya mencoba untuk melihat apakah ada perbedaan strategy antara investor dan trader terkait kinerja pasar saham Indonesia secara bulanan. Asumsi yang saya gunakan adalah :
  • Bagi investor, strategy yang saya sarankan adalah melakukan pembelian saham saat pasar mengalami oversold dan melakukan penjualan saham saat pasar mengalami overbought (buy on weakness, sell on strenght).
  • Bagi trader, strategy yang saya sarankan adalah melakukan trading pada saat kinerja pasar saham mengalami volatilitas cukup besar.
  • Bagi investor dan trader, saya sarankan untuk melihat Win/Loss Ratio Index untuk mendapatkan gambaran probabilitas keuntungan/kerugian. Win/Loss Ratio Index di atas 1 point index berarti probabilitas investor/trader untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Sedangkan jika Win/Loss Ratio Index dibawah 1 point index maka probabilitas investor/trader untuk mengalami kerugian lebih besar.


Monthly Average Return. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menghitung rata rata return bulanan pasar saham saham Indonesia, dimana saya menggunakan JCI sebagai proxy, untuk melihat kinerja harga saham bulanan per tahun. Data yang saya gunakan adalah mulai dari tahun 2000 hingga 2009, dimana saya menggunakan sumber data sekunder dari Bloomberg.

Berikut hasil perhitungan rata rata return bulanan JCI dari tahun 2000-2009 :


Dari gambar diatas dapat dilihat kinerja saham terbaik ada pada bulan December dimana pada bulan tersebut, dari tahun 2000 hingga 2009, JCI mampu membukukan keuntungan rata rata sebesar +5.1%, yang diikuti oleh bulan April +4.5% dan bulan November +3.7%.

Sementara itu kinerja saham terburuk ada pada bulan October dimana pada bulan tersebut mengalami kerugian rata rata sebesar -3.0%, yang diikuti oleh bulan August -2.5% dan bulan February -0.3%.

Data tersebut diatas memberikan indikasi pasar saham Indonesia mengalami oversold pada bulan October dan mengalami overbought sekitar pertengahan tahun, menjelang akhir bulan July.

Oleh sebab itu saya merekomendasikan bagi para investor untuk melakukan pembelian saham pada bulan October, saat pasar saham mengalami oversold, dan melakukan penjualan saham pada bulan July, saat pasar saham mengalami overbought. Strategy ini biasa dikenal dengan istilah "buy on weakness and sell on strength".


Monthly Average Range. Langkah kedua yang saya lakukan adalah menghitung volatilitas return JCI dengan menggunakan asumsi 2 standard deviasi, sehingga tingkat ketepatan perhitungan volatilitas mencapai 95%.

Berikut hasil perhitungan volatilitas return per bulan JCI dari tahun 2000 hingga 2009 :


Dari grafik di atas dapat dilihat tingkat volatilitas return bulanan tertinggi ada pada bulan October, dimana rata rata return pada bulan tersebut berada dalam rentang -26.8% hingga +20.8%. Selain itu, volatilitas return terbesar lainnya ada pada bulan April (-15.9% sd +24.8%), bulan May (-16.3% sd +20.4%) dan bulan September (-19.0% sd +19.7%).

Sementara itu, volatilitas return bulanan terendah ada pada bulan February dimana rata rata return pada bulan tesebut ada pada kisaran -7.9% hingga +7.3%, dan pada bulan December (-3.6% sd +13.7%).

Oleh sebab itu, saya merekomendasikan bagi para trader saat terbaik untuk melakukan trading adalah pada bulan April, May, September dan October dimana pada bulan bulan tersebut tingkat volatilitas return JCI berada pada rentang terbesar. Semakin besar rentang return pasar saham saya lihat sebagai peluang terbaik untuk melakukan trading jangka pendek dan menengah.


Win/Loss Ratio Index. Langkah ketiga yang saya lakukan adalah membuat Win/Loss Ratio Index (W/L RI) untuk memberikan gambaran probabilitas kemungkinan seorang investor atau trader membukukan keuntungan atau mengalami kerugian per bulannya.

Kemungkinan seorang investor/trader membukukan keuntungan digambarkan saat W/L RI lebih besar dari 1 point index. Dan sebaliknya, jika W/L RI lebih kecil dari 1 point index ini berarti seorang investor/trader kemungkinan mengalami kerugian.

Berikut hasil perhitungan W/L RI per bulan JCI dari tahun 2000 hingga 2009 :


Dari grafik di atas dapat dilihat W/L RI tertinggi ada pada bulan December dimana W/L RI mencapai level +3.84 point index. Berikutnya bulan November memiliki W/L RI tertinggi kedua sebesar +2.24 point index.

Sementara itu, bulan February, August dan October mencatatkan W/L RI dibawah 1 point index dimana pada bulan February W/L RI berada pada level +0.93 point index, August +0.62 dan October +0.78.

Hal ini dapat diartikan probabilitas membukukan keuntungan terbesar ada pada bulan November dan December, sementara probabilitas mengalami kerugian terbesar ada pada bulan February, August dan October.

Oleh sebab itu, rekomendasi bagi para investor/trader adalah kemungkinan mereka membukukan keuntungan lebih besar ada pada bulan November dan December. Sedangkan resiko mengalami kerugian saat melakukan investasi atau trading di pasar saham lebih besar ada pada bulan February, August dan October.


Kesimpulan. Dari hasil analisa di atas saya memberikan rekomendasi sebagai berikut :
  • Bagi para investor, untuk melakukan pembelian saham pada bulan October saat pasar mengalami oversold serta melakukan penjualan saham pada bulan July saat pasar mengalami overbought.
  • Bagi para trader, saat tebaik untuk melakukan trading saham ada pada bulan April, May, September dan October saat volatilitas return saham sangat besar.
  • Bagi para investor dan trader, probabilitas memperoleh keuntungan ada pada bulan November dan December, sedangkan probabilitas mengalami kerugian ada pada bulan February, August dan October.
Selamat berinvestasi.


Disclosure : This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Wednesday, September 29, 2010

Market Review & Outlook 30 September 2010

JCI rose for a fourth consecutive days. JCI pada perdagangan kemarin kembali ditutup naik untuk empat hari berturut turut, dimana JCI ditutup pada level 3,495 atau naik +0.66%. Secara technical baik dengan menggunakan weekly atau daily chart terlihat JCI masih berada pada pola up-trend. MACD histogram kembali naik setelah pada periode 21-24 September mengalami koreksi. Namun demikian, pada perdagangan kemarin JCI gagal mencatatkan record all time high dimana kemarin level tertinggi JCI hanya mencapai 3,513 sedangkan pada perdagangan dua hari lalu JCI sempat meyentuh level 3,524.

Asia rose on China's PMI but Euro & US fell on earnings. Pasar saham Asia pada perdagangan kemarin ditutup naik terkait data China's PMI versi HSBC Holdings & Markit Economics naik ke level 52.9 pada bulan September dari 51.9 di bulan Agustus. PMI versi resmi pemerintah China sendiri rencananya akan diumumkan pada 1 October besok. Nikkei naik +0.67% ke level 9,559 & Hang Seng naik +1.22% ke 22,378.

Beralih ke Eropa, naiknya Executive & Consumer Sentiment Index ke level 103.2, yang merupakan tertinggi sejak awal 2008, tidak mampu menyakinkan investor atas prospek pemulihan ekonomi benua biru tersebut. Kekhawatiran investor ini terkait pernyataan the European Commission pada 13 September lalu yang menyatakan perekonomian Eropa hanya akan tumbuh "moderate" pada semester II tahun ini terkait rencana pemerintah Irlandia & Portugal mengurangi defisit dengan memotong anggaran belanja pemerintah.

Selain itu, results dari Hennes & Mauritz AB, peritel terbesar kedua di Eropa, yang berada dibawah ekspektasi analis menjadi katalis negatif bagi pasar. Profit H&M DI 3Q hanya naik +23%, jauh dibawah proyeksi, serta margin yang mengecil membuat saham tersebut kemarin anjlok -6.5%. FTSE terkoreksi -0.16% ke level 5,569 sementara DAX turun -0.46% ke 6,246.

Lemahnya kinerja H&M terbawa ke pasar Amerika dimana investor khawatir kinerja retailer Amerika juga akan memburuk. Pada perdagangan kemarin Urban Outfitters turun -8.4%. Demonstrasi yang terjadi di sejumlah tempat di Eropa seperti Spanyol, Atena & Dublin berpengaruh negatif ke pasar Amerika pula.

Pada perdagangan kemarin DJIA turun -0.21% ke level 10,835, Nasdaq -0.13% ke 2,376 & S&P 500 terkoreksi -0.26% ke 1,144. Nanti malam investor akan menanti data final 2Q GDP Amerika dimana pasar harapkan ekonomi Amerika akan naik +1.6%. Selain itu, Chicago PMI diperkirakan pada bulan September akan turun ke level 56 dibanding 56.7 pada bulan Agustus.

JCI to mix. Untuk perdagangan hari ini saya proyeksikan JCI akan bergerak mix dengan range 3,474-3,515. Support II ada pada level 3,455, support III 3,435, resistance II 3,535 & resistance III 3,555.

Stocks idea. Sejumlah saham yang saya rekomendasikan Buy adalah AKRA, BMRI, JPFA, MEDC, SMGR, SMRA. Sedangkan saham yang saya rekomendasikan Sell adalah ELTY, ENRG, GZCO, PTPP, LSIP.

Disclosure : I hold none of the stocks mentioned above. This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Tuesday, September 28, 2010

Market Review & Outlook 29 September 2010

JCI lost steam on 2nd session. Setelah sempat naik menyentuh level tertinggi di sesi I pada level 3,524 JCI akhirnya kehilangan tenaga pada sesi II, dimana JCI akhirnya ditutup pada level 3,472 atau hanya naik +0.13% saja. Sektor perdagangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar +1.26% yang diikuti sektor konstruksi +0.79% & sektor infrastruktur +0.69%. Sementara itu sektor aneka industri mencatatkan koreksi paling tajam sebesar -1.78% yang diikuti sektor perkebunan -1.12% & sektor manufaktur -0.46%.

Saham AALI terkoreksi -2.9% ke level 21,700 setelah outlook CPO di tahun 2011 hanya sebesar 2,500 ringgit/mton, atau tidak mengalami peningkatan dari outlook 2010. Sementara itu, proyeksi penjualan kendaraan bermotor yang kemungkinan akan kembali anjlok -23% di bulan September membuat saham ASII turun -2% ke level 56,950. Rencana right issue BMRI pada bulan Desember mendatang, atau paling lambat February tahun depan, membuat saham bank pelat merah tersebut naik +1.5% ke level 6,750. Dan terakhir saham PTBA naik +1.3% ke level 20,250 terkait rencana perseroan membangun pelabuhan batubara di Lampung yang akan meningkatkan kapasitas loading dua kali lipat menjadi 25 juta ton per tahun.

Asia fell on property, Europe worried on finance & US surged on drugs. Pasar saham Asia pada perdagangan kemarin terkoreksi terkait kekhawatiran investor atas rencana pemerintah China untuk melakukan kontrol atas kenaikan harga property. Berdasarkan berita yang dikutip dari the China Business News, pemerintah China kemungkinan dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan yang membatasi kepemilikan rumah kedua & ketiga. Langkah ini terpaksa diambil untuk stabilisasi harga property di negri panda tersebut. Indeks Nikkei turun -1.1% ke level 9,495 & Hang Seng anjlok -1.%.

Dari Eropa, kekhawatiran investor atas Irlandia & Portugal terkait besarnya hutang negara membuat harga obligasi pemerintah dan pasar saham turun. Indeks Stoxx Europe 600 terkoreksi -0.2% sementara DAX ditutup flat & FTSE naik tipis +0.1%.

Dari Amerika, meski Consumer Confidence di bulan September turun ke level 48.5 point index (cons. 52.1, prior 53.5) namun pasar saham terdongkrak oleh sektor farmasi. Saham Walgreen Co., yang merupakan jaringan drugstore terbesar di Amerika, naik +11% setelah EPS 4Q mencapai 53 sen, jauh diatas proyeksi para analis yang hanya sebesar 44 sen. DJIA naik +0.43% ke level 10,858, Nasdaq naik +0.41% ke level 2,379 & S&P 500 naik +0.49% ke 1,147.

JCI will mix. Saya proyeksikan JCI hari ini akan bergerak mix dengan trading range pada level 3,445-3,510. Support II ada pada level 3,415, support III 3,375. Sedangkan resistance II pada level 3,555, resistance III 3,580. Katalis negatif bagi indeks adalah faktor regional yang dibuka terkoreksi pagi ini terkait anjloknya Consumer Confidence Amerika semalam. Sedangkan katalis positif adalah proyeksi inflasi di bulan September ini akan rendah sekitar 0.5% mom, dibawah inflasi Agustus 0.76% mom.

Stocks idea. Untuk Buy saya merekomendasikan JSMR, BLTA & WIKA. Sementara untuk Sell adalah INDF & MIRA. Speculative Buy MEDC terkait rencana penggabungan dengan Pertamina.


Disclosure : I hold JSMR at this moment. This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Penjualan Motor Agustus Mulai Melemah

Penjualan Motor Pada Titik Tertinggi. Penjualan motor pada bulan Agustus lalu mencapai penjualan tertinggi dalam lima bulan terakhir, dimana pada bulan Agustus penjualan motor mencapai 732 ribu unit. Angka ini lebih tinggi dibanding penjualan motor bulan July yang hanya mencapai 699 ribu unit. Penjualan terendah dalam lima bulan terakhir ada pada bulan Maret dimana penjualan motor hanya mencapai 608 ribu unit.



Dari total penjualan 732 ribu unit, sebanyak 350 unit disumbangkan oleh Grup Astra dan sisanya sebanyak 381 ribu unit oleh non-Astra International.


Pertumbuhan mulai melandai. Pertumbuhan penjualan motor secara month on month pada bulan Agustus lalu masih mengalami peningkatan sebesar +4.7% mom. Namun angka ini masih lebih rendah dibanding kenaikan penjualan bulan July yang mencapai +7% mom. Sejak bulan Maret lalu, penjualan motor domestic hanya mengalami penurunan pada bulan May yang turun -2.4% mom.



Selain berdasarkan data pertumbuhan month on month, pelemahan pertumbuhan penjualan motor domestic jelas lebih terlihat jika kita menggunakan data year on year growth. Pada bulan Agustus lalu penjualan motor hanya mencapai +16.9% yoy, yang mana merupakan kenaikan penjualan terendah dalam lima bulan terakhir. Bahkan angka ini jauh dibawah kenaikan pada bulan April dimana penjualan motor tumbuh +70% yoy.


Dominasi Astra dibawah 50%. Jika pada pasar mobil domestic Grup Astra International mampu menguasai pangsa pasar diatas 50%, beda halnya dengan pasar motor domestic dimana pada bulan Agustus lalu Astra hanya menguasai 48% pangsa pasar. Hanya pada bulan April saja pangsa pasar Astra mampu mencapai 50%. Namun demikian secara keseluruhan Astra masih menjadi pemain dominan di pasar motor domestic.



Disclosure : I don't hold any stock mentioned above. This article is my personal view and it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

Penjualan Mobil Agustus 2010 Memburuk

Penjualan Mobil Agustus Capai 64 ribu unit. Selama bulan Agustus penjualan mobil domestic mencapai level 64,762 unit dimana angka ini turun dibanding penjualan bulan July yang mencapai 72 ribu unit. Namun demikian penurunan ini diperkirakan karena pada bulan Agustus kemarin memasuki bulan puasa sehingga jam kerja lebih sedikit.

Jika kita melihat data dalam enam bulan terakhir, total penjualan mobil di bulan Agustus ini tidak terlalu buruk. Record terendah ada pada bulan February dimana penjualan mobil hanya mencapai 55 ribu unit. Sementara record tertinggi ada pada bulan July lalu yang mencapai 72 ribu unit.


Dari total penjualan 64 ribu unit tersebut, sebanyak 34 ribu unit disumbangkan oleh penjualan mobil dibawah bendera grup Astra International, dan sisanya sebesar 29 ribu unit oleh merek merek non-Astra


Tingkat Pertumbuhan mulai turun. Melihat data penjualan mobil di bulan Agustus, tampaknya investor mulai dihinggapi oleh lampu kuning, dimana pada bulan tersebut penjualan mobil turun -10.2% mom. Penurunan penjualan mobil ini merupakan yang tertinggi dalam enam bulan terakhir. Sejak February lalu penjualan mobil sudah tiga kali mengalami penurunan yaitu pada bulan April turun -0.5%, bulan May -7.2% dan Agustus lalu -10.2%. Kenaikan penjualan tertinggi terjadi pada bulan Maret dimana penjualan mobil naik +17.7%


Melemahnya penjualan mobil juga terlihat baik secara month on month maupun year on year. Meski penjualan mobil yoy pada bulan Agustus lalu masih mengalami kenaikan +34.6% yoy, namun angka ini merupakan yang terendah dalam enam bulan terakhir. Angka ini bahkan anjlok jika dibanding dengan kenaikan penjualan mobil bulan July yang naik +72%. Kemerosotan penjualan mobil ini dapat dilihat pada grafik di bawah dimana kenaikan penjualan mobil mulai melemah sejak bulan Maret 2010 lalu. Hal ini tentunya sudah memberikan lampu kuning.


Namun demikian kembali argumen yang dapat kita pakai adalah selama bulan Agustus dan September ada bulan puasa dan hari raya Lebaran. Saya pun memproyeksikan penjualan mobil bulan September akan kembali melemah. Diharapkan penjualan mobil mulai pulih memasuki bulan Oktober.

Market share Astra. Dominasi Astra International di pasar mobil domestic mulai tergerus dimana pada bulan Agustus lalu market share Astra turun ke level 54% dari sebelumnya 58%. Level ini sama seperti bulan May 2010. Namun demikian secara keseluruhan Astra masih menjadi pemain dominan di pasar mobil domestic.



Disclosure : I don't hold any of the stocks mentioned above at this moment. This article is my personal view and it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.