Wednesday, September 22, 2010

Apakah JCI Saat Ini Sudah Mahal?

Apakah JCI Sudah Mahal? Pertanyaan yang sering saya terima dalam beberapa hari terakhir baik dari para investor atau trader tempat saya bekerja ataupun dari teman adalah "Pada level saat ini apakah JCI sudah mahal?" Lalu pertanyaan kedua yang juga sering saya terima adalah "Apakah yang harus saya lakukan saat ini. Jual dulu saham saya atau malah tambah lagi?"

Saya tidak heran atas seringnya kedua pertanyaan tersebut terlontar jika kita melihat kinerja pasar saham Indonesia. Pada tanggal 23 September 2010 lalu JCI kembali mencatatkan record tertinggi dalam sejarah pasar saham Indonesia dimana pada tanggal tersebut JCI sempat menyentuh level 3,405 sebelum akhirnya ditutup pada level 3,365. Setelah itu JCI dalam tiga hari setelahnya mengalami koreksi. Pada saat saya menulis artikel ini JCI saat ini berada pada level 3,323, atau turun -2.41% dari level tertinggi. Berikut grafik pergerakan JCI yang saya ambil dari Bloomberg :


Jika dibandingkan dengan indeks global lainnya seperti Dow Jones, Nikkei & FTSE maka dapat kita lihat JCI membukukan kinerja yang positif pada tahun ini. Sejak January hingga Agustus JCI telah membukukan kenaikan sebesar +21.60% sementara indeks bursa saham global mengalami koreksi. DJIA pada periode yang sama turun -3.97%, Nikkei anjlok -16.33% & FTSE turun -3.46%. Berikut performa bursa bursa global :


Lalu apakah dengan kenaikan seperti ini JCI sudah mahal? Untuk menilai mahal atau tidaknya pasar saham saya menggunakan tiga metode yaitu : 1) current PER, 2) forward PER, dan 3) fundamental approach.

Current PER. Metode current PER adalah sebuah rasio yang dipergunakan untuk membandingkan apakah sebuah pasar saham sudah mahal atau masih murah jika dibandingkan dengan peers nya. Adapun dalam perhitungan current PER digunakan data EPS terakhir yang telah dipublikasikan.

Jika kita menggunakan current PER maka terlihat JCI sudah mahal dimana current PER nya mencapai 34.42x, jauh lebih mahal dibanding peernya. Sebagai perbandingan, current PER Nasdaq baru sekitar 25.18x dan yang termurah adalah DJIA dengan current PER 13.92x. Rata rata current PER dari ketujuh indeks pasar saham global adalah 14.98x.


Dengan current PER yang sudah cukup tinggi itu apakah berarti JCI sudah mahal? Apakah berarti kita harus mulai menjual saham kita saat ini?

Forward PER. Meski current PER JCI sudah cukup mahal, namun saya menyarankan para investor untuk tidak cepat cepat mengambil keputusan untuk keluar dari pasar saham Indonesia. Salah satu kelemahan dari current PER adalah komponen EPS yang digunakan merupakan data historis. Sedangkan dalam berinvestasi fokus kita lebih cendurung untuk melihat masa depan, meski tidak melupakan data historis.

Oleh sebab itu ada metode lainnya yang disebut forward PER, dimana dalam metode ini EPS yang digunakan akan estimate EPS dalam 12 bulan ke depan. Jika kita menggunakan forward PER maka dapat dilihat JCI pada level saat ini masih belum terlalu mahal. Dengan menggunakan data dari Bloomberg terlihat forward PER JCI masih sebesar 16.41x, masih dibawah Nasdaq 17.55x & Nikkei 16.67x. Sedangkan rata rata forward PER untuk market global adalah 13.04x.


Foreign Net Buy. Data lainnya yang sering digunakan oleh investor lokal dalam menentukan arah pasar saham Indonesia adalah net buy asing. Diasumsikan jika asing melakukan net buy berarti tingkat confidence para investor global terhadap pasar saham Indonesia tinggi. Dan sebaliknya jika asing melakukan net sell berarti investor global mulai meninggalkan pasar saham kita. Meski asumsi tadi masih menjadi bahan perdebatan & belum ada riset resmi yang mengkaitkan arah pergerakan JCI dengan posisi net buy/sell asing, namun sedikit banyak hal ini masih dapat menjadi benchmark bagi investor lokal, terutama yang berorientasi jangka panjang.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Indonesian Stock Exchange, terlihat selama 2010 ini asing masih membukukan net buy.


2011 : JCI to 4,255. Jangan kaget melihat sub-judul di sebelah. Saya pribadi memproyeksikan JCI dapat mencapai level 4,255 pada akhir 2011 mendatang. Dan sebagai informasi, target JCI untuk 2010 ini adalah 3,705.

Dari mana dapat angka 4,255 tersebut? Saya menggunakan pendekatan fundamental dimana target price dari sebuah instrument investasi, dalam hal ini JCI, adalah perkalian antara PER dengan estimate EPS. Berdasarkan data Bloomberg, rata rata historical PER untuk JCI dari tahun 2006 hingga 2010 adalah 20.76x. Sedangkan 12mo estimate EPS untuk JCI diproyeksikan sebesar 205. Dari perkalian kedua angka tersebut maka saya memproyeksikan JCI pada akhir 2011 dapat mencapai level 4,255.


Kesimpulan. Dari pembahasan diatas maka ada beberapa point yang dapat menjadi panduan bagi para investor, terutama yang memiliki time horizon jangka panjang.
  • Meski saat ini JCI sudah mencapai level 3,323 namun dengan menggunakan metode forward PER dapat disumpulkan JCI saat ini masih belum mahal. Forward PER JCI baru mencapai 16.41x.
  • Net buy foreign investor selama 2010 masih memberikan indikator tingginya tingkat kepercayaan investor global terhadap pasar saham Indonesia.
  • Berdasarkan pendekatan fundamental, saya memproyeksikan JCI pada akhir 2011 dapat mencapai level 4,255.

Disclosure : This article is my personal view & it might be different from my professional view.
DISCLAIMER ON.

No comments: