Wednesday, December 19, 2007

Prospek CPO Dalam 10 Tahun Mendatang

Presiden Amerika Serikat George Bush hari ini (20 Desember 2007) mengeluarkan suatu undang undang yang berkaitan dengan energi, khususnya bahan bakar minyak. Dalam aturan tersebut pemerintah Amerika akan mengatur standard konsumsi bahan bakar untuk sejumlah jenis mobil serta meningkatkan produksi dan penggunaan etanol. Tujuan dari undang undang ini adalah untuk menekan dampak buruk dari global warming serta mengurangi ketergantungan Amerika Serikat atas impor bahan bakar minyak.

Aturan yang pertama adalah mendorong produsen otomotif untuk menciptakan mobil yang dapat mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar minyak. Saat ini standard konsumsi bahan bakar adalah 22 hingga 27 miles per gallon. Pada 2020 nanti diharapkan standard konsumsi bahan bakar dapat mencapai 35 miles per gallon, atau lebih efisien hingga 37% dari level saat ini.

Aturan yang kedua adalah mendorong produksi etanol sebagai bahan bakar hingga sebanyak 36 miliar gallon per year pada tahun 2022 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.

Apa dampak undang undang tersebut terhadap para investor, terutama yang berinvestasi pada Bursa Efek Indonesia? Jawabannya simple : jika anda ingin berinvestasi jangka panjang masuk lah ke industri yang memproduksi CPO karena harga CPO akan melonjak tinggi akibat permintaan yang meroket.

Dalam beberapa bulan terakhir sebenarnya gejala kenaikan harga CPO ini sudah terlihat. Hal ini disebabkan supply CPO yang relatif sama namun demand naik tinggi akibat permintaan bagi kebutuhan sehari hari untuk konsumsi serta permintaan sebagai bahan baku bio energy.

Dengan adanya undang undang yang diluncurkan ini, bukan tidak mungkin akan diikuti oleh negara lain. Akibatnya permintaan global CPO naik tinggi. Sedangkan dari sisi supply, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menggenjok produksi CPO karena ada jeda waktu antara masa tanam hingga panen. Akibat tidak seimbangnya demand dan supply ini maka harga CPO akan naik tajam.

Dari sini sudah dapat dilihat untuk investasi jangka panjang hingga 2020 saya pribadi sangat bullish terhadap saham saham yang bergerak di bidang produksi CPO. Sedangkan untuk saham saham perusahaan yang terkait dengan minyak bumi saya agak kurang optimis. Mereka masih mungkin menghasilkan return lumayan, namun tidak setinggi industri CPO.

Oleh sebab itu, saya menyarankan para investor untuk mulai melihat lihat perusahaan yang menjadi market leader di industri CPO. Saya pribadi akan menunjuk Astra Agro Lestari (AALI.JK) sebagai salah satu wahana investasi yang cukup menjajikan di industri CPO ini. Kandidat lainnya adalah Sampoerna Agro (SGRO.JK) karena saya melihat sosok keluarga Sampoerna dibalik SGRO.JK.

Selain itu, investor juga dapat melihat perusahaan yang telah establish di industri ini yang sedang melakukan ekspansi seperti perluasan lahan.

Namun sekali lagi, pemilihan bebarapa perusahaan tersebut adalah murni pertimbangan pribadi dan bukan rekomendasi untuk membeli atau menjual suatu saham.

Selamat berinvestasi.

No comments: