Thursday, March 20, 2008

TradeJournal : Long Stock + Sell Call

ACTION
Berikut saya mau sharing trading yang saya lakukan kemarin malam (Mar 19, 2008) di market Amerika. Tujuan dari sharing ini bukan lah untuk dijadikan sebagai referensi atau rekomendasi atas suatu saham. Namun saya mau membagikan apa yang menjadi dasar dan alasan saya dalam melakukan transaksi semoga dapat menjadi inspirasi bagi teman teman yang berminat untuk bermain di pasar saham Amerika.

Kemarin saya melakukan dua posisi :
1. Buy saham Coca Cola (KO) 100 lembar* di harga $60.14
2. Sell call option Coca Cola 1 kontrak* utk jatuh tempo January 2009 di strike price $70 dengan premi $1.35 (+VKOAN)
(Jumlah saham dan kontrak opsi sengaja saya samarkan untuk menjaga confidentiality. Hanya saja pastikan jumlah kontrak opsi 1/100 dr jumlah saham)

Untuk long stock saya keluar modal $6,014 (tanpa memperhitungkan transaction cost dan pajak). Sedangkan untuk sell call saya tidak keluar uang sama sekali malah saya mendapat dana tambahan di rekening sebesar $135. Sehingga secara keseluruhan saya hanya membutuhkan dana sebesar $5,879 untuk kedua transaksi tersebut. Khusus untuk pajak, karena Indonesia ada perjanjian pajak berganda dengan Amerika, saat membuka rekening kita mengisi Form W8-BEN yang membebaskan orang Indonesia dikenakan pajak atas capital gain.

LATAR BELAKANG
Mengapa saya memilih saham Coca Cola (KO)?
1. Saya menilai prospek bisnis KO sangat bagus. 10 tahun lalu orang minum Coca Cola dan saya yakin dalam 10 tahun ke depan orang masih minum Coca Cola. Kecuali suatu saat minuman berkarbon dianggap haram, saya tidak melihat prospek bisnis KO akan memburuk.
2. KO baru saja mengakuisisi Energy Brand untuk mendongkrak portfolio bisnis mereka di bidang minuman non-karbonasi. Selama ini KO kalah bersaing dari Pepsi Co di bisnis ini. Dengan akuisisi Energy Brand diharapkan KO dapat mengejar ketertinggalannya.
3. Secara kinerja keuangan dalam 5 tahun terakhir KO membukukan revenue growth sebesar 4.23%, net income growth 5.70% dan ROE 32.18% (Memang dalam hal ini saya melanggar prinsip membeli perusahaan yang memiliki sales growth 5 tahun minimal 15%. Namun untuk perusahaan sejenis KO saya raya ke khilafan saya ini dapat dimaafkan).
4. Untuk satu tahun ke depan berdasarkan proyeksi kinerja 2008 yang berakhir January 2009, saya MERAMALKAN (sengaja diperbesar karena tidak ada satu orang pun dukun yang dapat menebak dengan pasti) harga KO bisa di level $75 (intrinsic value/target price). Sebenarnya sudah sejak August tahun lalu saya tertarik membeli saham ini, namun tidak pernah mendapatkan harga yang tepat. Bearish market saat ini sebenarnya merupakan blessing in disquise buat saya sehingga saya dapat membeli KO di harga $60.14 (dengan margin of safety 20% dr target price)

Mengapa saya melakukan sell call option?
1. Tujuan utama saya adalah untuk mendongkrak return yang saya peroleh tanpa menambah resiko. Biasa orang menggunakan margin untuk mendongkrak return mereka. Hal ini sedikit aman saat market bullish. Namun saat market bearish seperti saat ini sangatlah riskan menggunakan margin.
2. Sebagai asuransi jika saham KO dalam satu tahun ke depan tidak naik atau malah turun dari cost basis saya $60.14. Jika ini terjadi, maka saya minimal akan menerima premi dari sell call saya sebesar $135. Lumayan disbanding tidak sama sekali.
3. Saya mengambil call option jatuh tempo January 2009 dengan pertimbangan fiscal year KO berakhir Dec 31. Sehingga pada minggu ketiga January 2009 saat option jatuh tempo, kinerja keuangan KO sudah price in di harga sahamnya.
4. Saya mengambil strike di $70 semata karena pertimbangan premi. Idealnya saya mengambil strike price di $75. Namun krn di strike price itu premi nya kecil sekali ($0.50) maka saya memilih strike $70 dengan resiko di-exercise lebih besar tentunya.

TRADING PLAN
Menentukan entry point (beli saham apa, mengapa, di harga berapa) hanyalah sebagian dari resep sukses berinvestasi. Sebagian lagi adalah exit point (kapan mau keluar, mengapa) serta risk/return analysis (apa yang akan terjadi jika setelah kita beli saham nya naik, turun, atau tetap). Semua ini hanya dapat dilakukan dengan membuat trading plan. Saya suka kalimat yang selalu ditulis oleh pengasuh milis Wan Al. Saya belum pernah bertemu dengan beliau, namun dari tulisan dan saran beliau saya sangat kagum dan respek. Sangat berharap suatu saat dapat bertatap muka. Beliau sering kali menulis : Jangan pernah trading tanpa trading plan. Saya sangat setuju dengan beliau.

Saya memiliki 3 skenario apa yang akan terjadi dengan harga saham KO pada January 2009 yaitu :
§ Pesmis : saham KO akan berada di level $65
§ Moderate : saham KO akan berada di level $70
§ Optimis : saham KO akan berada di level $75

Berikut adalah scenario return yang akan saya terima dari long stock KO :
§ Pesimis : Laba $486 (($65-$60.14)*100) atau 8.08% ($486/$6,014)
§ Moderate : Laba $986 (($70-$60.14)*100) atau 16.40% ($986/$6,014)
§ Optimis : Laba $1,486 (($75-$60.14)*100) atau 24.71% ($1,486/$6,014)

Hitung hitungan return tersebut adalah jika saya hanya membeli saham (long stock) KO. Nah saya menggunakan sell call untuk mendongkrak return yang saya peroleh.

Berikut perhitungan return dari long stock KO dan sell call VKOAN :
§ Pesimis.
Pada saat harga KO di level $65 maka akan terjadi sbb :
Long Stock KO : Laba $486 seperti hitungan di atas
Sell Call VKOAN : krn saat jatuh tempo call berada pada posisi out-of-money (strike price $70 lebih tinggi dibanding market price $65) maka option tersebut akan hangus. Karena hangus maka saya akan memdapatkan premi call sebesar $135
Sehingga TOTAL LABA saya adalah $621 ($486 + $135) atau 10.33% ($621/$6,014)

§ Moderate.
Pada saat harga KO di level $70 maka akan terjadi sbb :
Long Stock KO : Laba $986 seperti hitungan di atas
Sell Call VKOAN : krn saat jatuh tempo call berada pada posisi at-the-money (strike price $70 sama dengan market price $70) maka option tersebut akan hangus. Karena hangus maka saya akan memdapatkan premi call sebesar $135
Sehingga TOTAL LABA saya adalah $1,121 ($986 + $135) atau 18.64% ($1,121/$6,014)

§ Optimis.
Pada saat harga KO di level $75 saya DIPAKSA untuk menjual saham saya di level $70 karena sell call saya di exercised dan saya harus menyerahkan saham KO sebanyak 100 lembar kepada call holder. Sehingga keuntungan saya adalah sama seperti scenario Moderate.
Long Stock KO : Laba $986
Sell Call VKOAN : krn saat jatuh tempo call berada pada posisi in-the-money (strike price $70 lebih rendah dibanding market price $75) maka holder call akan meng exercise call nya dan saya harus menjual saham KO saya di level strike price $70. Namun demikian saya masih memperoleh premi call sebesar $135
Sehingga TOTAL LABA saya adalah $1,121 ($986 + $135) atau 18.64% ($1,121/$6,014).
Note : dalam kondisi ini saya memiliki opportunity loss terhadap saham saya sebesar $500 (($75-$70)*100) karena seharusnya saya bisa menjual saham KO saya diharga $75, namun karena sell call saya di exercise terpaksa saya menjual nya di harga $70.

Dari trading plan diatas dapat saya rangkum target return yang saya harapkan sebagai berikut :


Long Stock Only Long Stock + Sell Call
Pesimis : 8.08% 10.33%
Moderate : 16.40% 18.64%
Optimis : 24.71% 18.64%

Jika dilihat untuk yang scenario optimis strategy long stock + sell call menghasilkan return yg lebih kecil. Memang benar demikian. Dan karenanya saya justru menggunakan sell call. Alasan saya sederhana : saat ini market sedang bearish. Maka saya melihat probability terbesar yang akan terjadi adalah scenario Pesimis atau Moderate. Sehingga jika scenario itu yang terjadi, return akan lebih besar jika saya menggabungkan long stock dengan sell call dibanding hanya melakukan long stock. Jika besok besok market bullish, maka strategy saya akan berbeda.

Lalu bagaimana kalau dalam satu tahun mendatang harga KO dibawah $60?
Jawaban sederhana, selama business prospek KO tidak berubah maka saya akan tetap hold saham tersebut. Sedangkan untuk sell call saya pada saat jatuh tempo akan hangus karena out-of-money dan saya mengantungi premi sebesar $135. Lumayan buat uang jajan.

KELEMAHAN STRATEGY INI
Setiap strategy memiliki kelemahan, tidak terkecuali strategy ini. Beberapa kelemahan yang dapat saya pikirkan adalah :
1. Strategy ini membutuhkan modal tidak sedikit karena satu kontrak opsi berisi 100 lembar saham. Sehingga untuk match antara saham dan opsi kita harus membeli saham dalam kelipatan 100 lembar. Dalam jurnal ini saya menggunakan jumlah pura puranya 100 lembar KO dan 1 kontrak VKOAN.
2. Tidak semua investor diberikan fasilitas sell call option. Saya membuka rekening Apex di TD Ameritrade sehingga memperoleh fasilitas ini.
Saat harga saham naik maka potensial return kita terbatas. Strategy ini cocok jika kita tidak terlalu bullish terhadap underlying asset saham.
3. Meski saat kita melakukan sell call teorinya kita tidak keluar uang (malah mendapat uang), namun beberapa broker meminta maintanance margin sebesar 30%-50% dari premi. Jika maintanance ini diperhitungkan, tentunya return yang diperoleh sedikit berkurang.

PENUTUP
Sell call VKOAN saya akan jatuh tempo pada January 16, 2009. Pada tanggal tersebut saya akan melakukan evaluasi apakah strategy ini berrjalan sesuai scenario saya. Saya telah memberi tanda pada iCal MacBook saya dan saya akan mem posting hasil strategy saya ini pada tanggal tersebut.

Semoga jurnal ini bermanfaat.

Salam Sejahtera … Danny Eugene

No comments: